Selamat Datang

Well come, Ahlan wa sahlan, Ngatore Longghu

Jumat, 13 Juli 2012

RECONSTRUCTION TOUCH IN BONSAI


Pola pandang adalah suatu hal yang akan menghasilkan pengertian yang tersendiri. Hobbiest biasanya mempunyai kecendrungan untuk melihat suatu hal dari satu sudut pandang, tanpa memikirkan bagaimana orang lain memandang terhadap suatu hal utamanya yang menjadi kesenangan tiap hobbiest. Untuk itu sudah saatnya kita kembali menengok kedalam pola pikir kita sudah sejauh mana kita melihat suatu hal utamanya hoby dan kegiatan kita sehari hari.
Bonsai merupakan salah satu hobby yang tak terlepas dari beberapa masalah dan bisa dipandang dari beberapa sudut kepentingan. Diakui atau tidak pengambilan bahan bonsai dari alam telah merusak ekosistem kehidupan. Namun kita juga yakin sebagai penggemar bonsai, kita tidak mau bila dituduh menjadi salah satu mata rantai pengrusakan alam. Bahkan kita akan cendrung untuk mencari pembelaan diri. Inilah awal masalah yang perlu kita carikan solusinya agar menemukan titik terang, agar hobby yang kita geluti menjadi maksimal dan potensi untuk memperbaiki keadaan.
Data kerusakan alam akibat pengambilan bahan bonsai di tiap daerah (mungkin) memang belum ada, tapi disadari atau tidak daerah daerah pengambilan jenis tumbuhan tertentu sudah merasakan adanya pergeseran kenyataan bahwa tumbuhan yang dahulunya banyak ditemui di desa, dihutan, perbukitan atau bahkan jadi pagar halaman mulai sulit ditemukan. Terutama pada tumbuhan yang jenis perkembangannya memang lambat.
Indonesia adalah surga bagi tumbuhan karena musim yang sangat mendukung. Ketersediaan air dan sinar matahari menjadikan tumbuhan apapun subur di negeri ini. Maka tidak heran manakala dalam waktu relative cepat pebonsai dan hasil karyanya bisa menembus peringkat terhormat di dunia hobby ini. Namun sangat disayangkan pola pemikiran kita yang ingin cepat tanpa memperhatikan masa depan, lebih mengutamakan kepuasan diri tanpa merenungkan akibat yang akan diterima.
Telah terjadi kerusakan di gunung, ditebing dan perbukitan, dihutan dan diladang, dipantai dan di lautan. Tak ada satupun tempat yang lolos dari penjarahan tangan tangan yang hanya ingin mendapatkan uang dengan cara mudah, yang hanya ingin menuai tanpa menanam.
Salah satu bait Koes Plus dalam lagunya menyebut “congkat kayu dan batu jadi tanaman” , tapi tanah surga ini takkan tumbuh sendirinya tanpa ada upaya dari manusianya untuk menanam. Saat ini kita hanya mengambil dari alam, tanpa pernah merenungkan resiko bagi anak keturunan nantinya. Untuk itulah sudah saatnya semua pihak yang masih mencintai kehidupan agar berjalan terus, dan menghindari kerusakan yang makin serius untuk merubah pola pandang dalam kegiatan berbonsai ria. Tuhan memberikan manusia kemampuan untuk keluar dari segala masalah didunia ini ketika manusia itu sendiri mau mengatasi permasalahan itu sendiri. Ada banyak cara dan jalan untuk mencapai puncak kehidupan. Namun seberapapun dekatnya puncak itu takkan pernah kita capai kalau kita tidak pernah memulai melangkah. Anda punya pemikiran dalam hal ini?

3 komentar:

  1. izin mengambil kutipan, untuk penelitian. thanks info.a dan pendapatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om TryonoTaqwa, Dipersilahkan Om, mohon maaf kalau sangat telat menjawabnya. Sungguh saya tidak buka Blog setahun lebih karena sesuatu, Semoga bermanfaat.

      Hapus
  2. izin. mengutip ya pak. saya sedang penelitian

    BalasHapus